JAKARTA – Kepala Desa Ara Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Amiruddin Rasyid mengaku belum ada satupun warga desanya yang terpapar Covid-19. Sebab, di desanya mengonsumsi daun kelor sejak lama.
“Di desa kami belum ada satu orang pun yang terpapar karena di desa kami secara turun temurun mengonsumsi daun kelor,” katanya saat dialog penyuluhan peran desa sebagai garda depan pencegahan & penanganan Covid-19 bersama Satgas Covid-19 dalam tayangan BNPB, Selasa (27/7).
Dia menambahkan, meski belum ada yang terpapar, di desanya tetap menyiapkan rumah isolasi. Kemudian pembagian masker kepada seluruh warga dan menyiapkan satuan tugas.
“Yang kami pertanyakan apakah daun kelor itu berpengaruh besar terhadap untuk tahan terhadap virus corona ini,” ucapnya.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, dalam kesempatan sama, Kasubbid Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 dr Koesmedi Priharto menjawab perihal daun kelor tersebut. Dia mengakui kandungan daun kelor memang bagus untuk daya tahan tubuh.
“Jadi memang kandungan daun kelor menurut Farmakologi dia mengandung berbagai vitamin dan mineral yang sangat bagus untuk menjaga daya tahan tubuh masyarakat,” kata dia.
“Itu sudah diakui bahkan tidak hanya di Indonesia pak, tapi diseluruh dunia menggunakan daun kelor untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya supaya tahan terhadap penyakit penyakit,” ucapnya.
Meksi begitu, dia menjelaskan, bahwa corona adalah virus baru yang sering bemutasi. Obat-obatnya pun bisa baru seiring bemutasinya virus.
“Tetapi tetapi saya ingatkan kepada bapak, ingatkan kepada masyarakat bahwa virus ini adalah virus baru yang sering bermutasi sehingga banyak hal hal baru yang sudah diobati dengan obat A tadinya bisa, ketika dia bermutasi tidak bisa lagi menggunakan obat itu,” tuturnya.
Maka dari itu, ia tetap mengingatkan pentingnya protokol 3 M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak secara disiplin.
“Itu adalah sesuatu yang diberikan Tuhan Allah kepada kita, umumnya umat umat manusia di dunia untuk selalu menjaga kebersihan,” pungkasnya. (Yuli Maheni)