Home Politik & Hukum STN Desak Polri Tangkap Pelaku Penyiram Air Keras Pada Kader Tani di Sumatera Selatan

STN Desak Polri Tangkap Pelaku Penyiram Air Keras Pada Kader Tani di Sumatera Selatan

by admin

JAKARTA- Serikat Tani Nasional (STN) menuntut agar pihak Polri segera menangkap pelaku penyerangan pada kader STN di Sumatera Selatan beberapa waktu lalu. Penyerangan dengan menyiram air kerasa dilakukan pada Kiyai Bojek atau Esriyadi yang merupakan pengurus aktif di Komite Pimpinan Kabupaten Serikat Tani Nasional (KPK STN) Ogan Komering Ulu Timur. Saat ini  Esriyadi sedang intensif mengurus penyelesaian konflik agraria antara anggota STN di desa Campang Tiga Ulu dengan PT LPI (PT Laju Perdana Indah, anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk).

“Kami menuntut kepada kepolisian untuk segera menangkap pelaku penyerangan Kiyai Bojek agar dapat diketahui motif penyerangan sebenarnya sehingga tidak menimbulkan prasangka yang keliru pada masyarakat,” demikian Sekrataris Jenderal Serikat Tani Nasional, Yoris Sindhu Sunarjan kepada pers, Selasa (23/6)

Ia menjelaskan, hingga saat ini belum ada titik terang pelaku penyerangan Kiyai Bojek. Meskipun demikian, segenap anggota STN sudah terbiasa dengan segala bentuk intimidasi maupun serangan secara fisik dalam menangani konflik agraria maupun hal-hal lainnya yang serupa.

“Penyerangan pada Kiyai Bojek tidak akan mengendurkan langkah STN selangkah pun dalam berjuang mengembalikan hak-hak dan kedaulatan agraria rakyat yang dirampas oleh korporasi besar meski dilindungi oleh unsur kekuasaan negara,” tegasnya.

Yoris menegaskan, sudah saatnya rakyat bersatu untuk melawan segala penindasan secara fisik maupun mental yang dilakukan oleh perampas tanah rakyat ketika negara sudah tidak sanggup lagi hadir untuk melindungi rakyatnya sendiri.

Sebelumnya pada hari Jumat, 19 Juni 2020 pukul 21.39 WIB telah terjadi penyerangan secara brutal pada salah satu anggota sekaligus pengurus aktif Serikat Tani Nasional di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan.

Anggota STN tersebut bernama Erisyadi atau lebih sering dikenal dengan nama Kiyai Bojek (Kiyai = panggilan yang bermakna “kakak” di daerah setempat). Korban diserang dengan cara melemparkan “Cuka Para” (Air Keras) di depan rumahnya, sehingga seluruh tubuhnya melepuh dan harus dirawat di Rumah Sakit Muhammad Husein Palembang, Sumatera Selatan.

Hingga saat ini pelaku belum ditangkap dan belum diketahui identitasnya.

Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, Kiyai Bojek atau Esriyadi merupakan pengurus aktif di Komite Pimpinan Kabupaten Serikat Tani Nasional (KPK STN) Ogan Komering Ulu Timur dan saat ini sedang intensif mengurus penyelesaian konflik agraria antara anggota STN di desa Campang Tiga Ulu dengan PT LPI (PT Laju Perdana Indah, anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk).

“Tentunya tenaga, waktu dan pikiran Kiyai Bojek sangat dibutuhkan oleh seluruh warga desa Campang Tiga Ulu yang menjadi korban konflik agraria agar konfliknya segera selesai. Dengan kejadian penyerangan secara brutal yang dialami oleh Kiyai Bojek, mengakibatkan luka mendalam pada seluruh anggota STN dan proses penyelesaian konflik agraria di desa Campang Tiga Ulu menjadi terhambat,” jelas Yoris. (Lita Anggraeni)

 

 

Related Articles

Leave a Comment